Jamaah Masjid yang Beramal

Sebagai satu diantara masjid yang ramah lingkungan,maka
ecoMasjid menginisiasi program pengurangan sampah
makanan dan mencanangkan programBeraMaLatau
“Berbagi Makanan Lebih”. Hal ini berangkat dari
kepedulian atas realita bahwa masyarakat Indonesia
menduduki peringkat kedua dunia sebagai pembuang
sampah makanan. Juga karena membuang makanan
merupakan suatu ndakan yang dak selaras dari sudut
budaya maupun ajaran agama.
Program ini juga memiliki potensi dampak yang luas
melalui kolaborasidengan pemerintah daerah, khususnya
dalam mendorong perubahan gaya konsumsi pangan ke
arah perilaku yang menghargai makanan secara es dan
berkelanjutan. Serta perubahan selera
mengkonsumsi produk pangan lokal (locavore).
Oleh karena itu, ecoMasjid melakukan gerakan
sosial pengurangan sampah makanan, melalui
ga strategi, yaitu :
1. meningkatkan kepedulian dan parsipasi
masyarakat atas penngnya pengurangan
sampah makanan, serta kerjasama beberapa
pusat perbelanjaan dan dunia usaha;
2. menghimpun makanan berlebih layak
konsumsi dari hotel, restoran, café dan
kann yang dak terjual (bukan sisa
makanan);
3. memberikan makanan lebih tersebut kepada
yang membutuhkan, juga pemberdayaan masyarakat misalnya mengolah makanan sisa atau
yang dak dapat dikonsumsi lagi menjadi pakan
ternak, pupuk organik, dll.
Program beramal ecoMasjidakan bermanfaat secara
lingkungan, yaitu pengurangan volume sampah yang
berdampak posif pada kesehatan, esteka, dan
pencemaran; secara sosial,pemberian makanan lebih
kepada yang membutuhkan dapat mempererat
hubungan/kohesi sosial kemasyarakatan; dan secara
ekonomi, membantu fakir miskin (dhuafa) dan
penyandang disabilitas memenuhi kebutuhannya.
Pembangunan ecoMasjid melalui program beramal ini
merupakan bagian dari amal ibadah yang diperintahkan
Allah swt dan dicontohkan Rasulullah saw :
Firman Allah swt : “…Wahai orang-orang yang beriman!
Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS.
Muhammad [47]:7)
Nabi melihat Sa’ad yang sedang berwudhu, lalu beliau
berkata, “Pemborosan apa itu, hai Sa’ad?” Sa’ad bertanya,
“Apakah dalam wudhu ada pemborosan?” Nabi
menjawab, “Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai
yang mengalir.” (HR. Ahmad).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *